Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur — Sebuah kisah luar biasa datang dari Desa Lengko Ajang, di mana seorang siswi SMP bernama Maria Lusia Berek (14 tahun) berhasil menemukan sumber mata air baru di perbukitan sekitar kampungnya yang selama ini mengalami krisis air bersih. Aksinya menjadi viral setelah guru sekolahnya mengunggah cerita penemuan tersebut ke media sosial.
Maria, yang setiap hari harus berjalan hampir 3 km untuk mengambil air, merasa frustasi melihat nenek dan warga lansia kesulitan mendapatkan air saat musim kemarau. Ia lalu memutuskan menelusuri jalur bukit kecil yang dulu diceritakan kakeknya sebagai tempat munculnya embun abadi.
Petualangan Penuh Risiko dan Harapan
Berbekal botol kosong, peta buatan sendiri, dan keyakinan kuat, Maria naik ke bukit saat libur sekolah dan menemukan rembesan air dari celah batu besar. Setelah diuji oleh guru IPA-nya, air tersebut layak konsumsi setelah penyaringan sederhana.
“Saya nggak mau lihat warga terus berantem rebutan air. Kalau bisa cari sendiri, kenapa tidak?” kata Maria.
Penemuannya langsung ditindaklanjuti oleh sekolah dan kepala desa, yang kemudian mengajak Dinas PU setempat untuk mengebor dan mengalirkan air ke kampung.
Gelombang Apresiasi dari Publik dan Pemerintah
Tagar #MariaPenemuAir, #NTTMudaHebat, dan #AksesAirUntukDesa menjadi viral di Twitter dan TikTok. Ribuan netizen menyebut Maria sebagai pahlawan muda lingkungan dan simbol ketekunan generasi pedalaman.
Gubernur NTT menyampaikan apresiasi langsung dan menjanjikan beasiswa penuh untuk Maria hingga perguruan tinggi, serta program lanjutan pembangunan infrastruktur air bersih di desanya.
“Saya cuma ingin kampung saya nggak haus lagi,” ucap Maria tulus, saat menerima penghargaan dari Pemprov NTT.