UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia dengan lebih dari 66 juta pelaku usaha yang menyumbang sekitar 61 % dari PDB nasional dan menyerap 117 juta tenaga kerja kadin.id. Namun, pada awal 2025 hanya sekitar 20 % UMKM yang benar-benar memanfaatkan teknologi digital dalam aktivitas bisnisnya UKMINDONESIA. Revolusi digital untuk UMKM bukan lagi opsi, melainkan kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi, memperluas pasar, dan memperkokoh ketahanan ekonomi di tengah persaingan global.
Tantangan Utama
-
Rendahnya Adopsi Teknologi
Meskipun ekosistem digital semakin berkembang, sekitar 35 % UMKM di luar perkotaan masih belum mengoptimalkan teknologi digital dalam operasional sehari-hari https://www.metrotvnews.com. -
Keterbatasan Kapasitas SDM
Banyak pelaku UMKM belum memiliki keterampilan digital dasar—mulai dari pengelolaan media sosial hingga e-commerce—yang menjadi hambatan adopsi teknologi. -
Akses dan Infrastruktur Digital yang Belum Merata
Konektivitas internet di sejumlah wilayah, terutama di pelosok, masih belum stabil, kendati pemerintah menargetkan 100 ribu BTS 5G untuk mendukung penetrasi digital Dipstrategy.
Peluang dan Inovasi
-
Pembayaran Digital dengan QRIS
Pada kuartal pertama 2025, sebanyak 38,1 juta UMKM telah mengadopsi QRIS, mempercepat transaksi tanpa uang tunai dan memudahkan pencatatan keuangan Radar Bogor. -
Kecerdasan Buatan (AI) dan Otomasi
Sejumlah UMKM mulai memanfaatkan AI untuk analisis perilaku konsumen, pengelolaan stok, hingga pembuatan konten pemasaran otomatis, yang meningkatkan efisiensi operasional dan akurasi pengambilan keputusan kumparan. -
E-commerce dan Media Sosial
Lebih dari 27 juta UMKM telah memanfaatkan platform digital hingga akhir 2024, dan targetnya meningkat menjadi 30 juta pada 2025 retizen.id. Keberadaan toko online dan kehadiran di media sosial membuka akses pasar domestik dan global.
Strategi Implementasi
-
Pelatihan dan Pendampingan Digital
Program “UMKM Level Up” dan workshop kolaboratif oleh Kominfo dan Kemenkop & UKM fokus pada peningkatan kecakapan digital, mulai dari penggunaan aplikasi kasir hingga strategi digital marketing olsera.com. -
Kolaborasi Multi-Pihak
Sinergi antara pemerintah, penyedia teknologi, lembaga keuangan, dan asosiasi UMKM untuk menyediakan ekosistem digital inklusif, termasuk kredit mikro berbiaya rendah dan integrasi dengan platform e-commerce besar. -
Infrastruktur dan Kebijakan Mendukung
Penyelesaian roadmap “Indonesia Digital 2025” mencakup perluasan jaringan broadband dan insentif fiskal bagi penyedia layanan digital di daerah tertinggal Kemenpan RB.
Kesimpulan
Revolusi digital UMKM di era 2025 membuka peluang besar untuk meningkatkan produktivitas, memperluas pangsa pasar, dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Dengan mempercepat adopsi teknologi—mulai dari QRIS, AI, hingga e-commerce—dan dukungan pelatihan, kolaborasi, serta infrastruktur, Indonesia dapat mewujudkan UMKM yang lebih inovatif, kompetitif, dan inklusif. Transformasi ini bukan hanya langkah maju bagi pelaku usaha, tetapi juga kunci membangun ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.