Xi Jinping Perangi Deflasi & Kompetisi Murah: China Arahkan Reformasi Ekonomi 2025

China kini menghadapi tantangan serius: tekanan deflasi dalam negeri, persaingan harga yang tidak sehat, dan perlambatan ekonomi akibat krisis properti dan hambatan ekspor. Sebagai respons, Presiden Xi Jinping dan pimpinan Partai Komunis meluncurkan kebijakan untuk mengendalikan perang harga dan memperkuat lonjakan permintaan domestik. Pemerintah juga menggiatkan reformasi struktural untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan.


1. 🚨 Mengatasi Perang Harga & Deflasi

Dalam rapat tingkat tinggi yang dipimpin Xi pada awal Juli, pemerintah mengumumkan akan menindak perusahaan yang terlibat “kompetisi harga rendah dan tidak tertib” untuk menghindari perang harga yang membuat deflasi meluas reddit.com+2businessinsider.com+2reuters.com+2. Industri seperti panel surya dan mobil listrik disorot karena margin mereka terus merosot.


2. Target Pertumbuhan & Obligasi Khusus

Pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5 % di 2025, dan menaikkan penerbitan obligasi khusus menjadi rekor 3 triliun yuan (± US$411 miliar) guna mendukung investasi publik dan sektor strategis seperti teknologi, infrastruktur, serta energi hijau .


3. Reformasi & Dukungan untuk UKM

Xi menegaskan pentingnya dukungan kuat terhadap sektor swasta dan UKM. Undang-undang “Private Sector Promotion Law” diterapkan pada Mei 2025 untuk memberikan kepastian hukum dan lingkungan usaha yang lebih sehat en.wikipedia.org. Ia menekankan peran penting UKM dalam menciptakan lapangan kerja dan inovasi teknologi .


4. Ekonomi Stabil tapi Rentan

Sentimen ekonomi menunjukkan stabilisasi: output industri meningkat, belanja ritel pulih, dan investasi swasta mulai bangkit economictimes.indiatimes.com+4theguardian.com+4barrons.com+4. Namun, tantangan struktural tetap besar: kredit macet akibat sektor properti seperti kasus Evergrande dan Vanke, defisit konsumsi, dan pergeseran politik global memperlemah ekspansi jangka menengah en.wikipedia.org.


5. Geopolitik & Pengaruh Global

Xi memperluas diplomasi melalui kunjungan ke Rusia (Mei 2025) dan negara-negara ASEAN seperti Vietnam, Malaysia, dan Kamboja (April 2025), menguatkan peran China dalam tatanan geopolitik kawasan . Selain itu, perjanjian perdagangan dengan AS terbaru—termasuk tarif atas rare earth—menunjukkan dinamika pertumbuhan dan risiko eksternal investors.com.


💡 Analisis & Dampak

Aspek Dampak
Pasar domestik Perbaikan daya beli & daya konsumsi melalui kendali harga & dukungan UKM
Produk ekspor Harga panel surya dan EV bisa stabil, mengurangi sengketa asing
Investasi & inovasi Obligasi khusus dan perlindungan UKM tingkatkan kapasitas teknologi dan infrastruktur
Risiko jangka panjang Tekanan properti tetap, deflasi potensial, kebutuhan reformasi struktural sangat mendesak
Peran global Inisiatif diplomasi & redress tarif memperkuat China dalam geostrategi global

✅ Kesimpulan

China saat ini memasuki fase transisi penting. Melalui kontrol harga domestik, dukungan terhadap sektor swasta, investasi publik besar, dan diplomasi yang agresif, pemerintah ingin menstabilkan ekonomi dan memperkuat posisi negara secara internal dan eksternal. Namun, keberhasilan reformasi masih tergantung pada keberanian dalam menyelesaikan masalah struktural seperti hutang properti, defisit konsumsi, dan tekanan geopolitik. Kehati-hatian, kolaborasi, dan kedalaman reformasi menjadi kunci menjaga momentum pertumbuhan China di 2025.

Related Posts

Perdebatan “Bendera One Piece” Jadi Simbol Protes, Aparat Gelar Penertiban

Jakarta, 11 Agustus 2025 — Sebuah aksi unjuk rasa di Jakarta menjadi sorotan publik setelah sejumlah peserta terlihat mengibarkan bendera bajak laut dari serial manga dan anime populer One Piece.…

You Missed

Kesakitanku – Ashanty: Luka Cinta yang Mendalam

Kesakitanku – Ashanty: Luka Cinta yang Mendalam

Roman Picisan – Dewa 19: Puisi Cinta Penuh Emosi

Persela Lamongan Kalah Tipis dari Persik Kediri di Laga Menegangkan

Arema FC Bangkit dengan Penampilan Memukau Saat Mengalahkan Persiraja Banda Aceh

Harus Terpisah – Cakra Khan: Luka Perpisahan yang Mendalam